حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ ثَابِتٍ الْجَزَرِيُّ عَنْ
نَاصِحٍ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ
سَمُرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَأَنْ
يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ أَوْ أَحَدُكُمْ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ
يَتَصَدَّقَ كُلَّ يَوْمٍ بِنِصْفِ صَاعٍ قَالَ عَبْد اللَّهِ وَهَذَا الْحَدِيثُ
لَمْ يُخَرِّجْهُ أَبِي فِي مُسْنَدِهِ مِنْ أَجْلِ نَاصِحٍ لِأَنَّهُ ضَعِيفٌ فِي
الْحَدِيثِ وَأَمْلَاهُ عَلَيَّ فِي النَّوَادِر
“Telah menceritakan kepada kami Ali bin tsabit Al
Jazari dari Nasih Abu Abdullah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah bahwa
Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Seorang lelaki yang mendidik
anaknya -atau mengatakan; salah seorang dari kalian (mendidik) anaknya-, adalah
lebih baik daripada bersedekah setengah Sha' setiap hari." Abdullah
berkata; "Hadits ini tidak dikeluarkan oleh ayahku dalam kitab musnadnya,
sebab ada seorang bernama Nashih, dia lemah dalam masalah hadits, sementara ayahku
jarang mendiktekannya kepadaku."(H.R Ahmad:19995)
Hadits diatas termasuk hadits dloif,
karena Nashih Abi Abdillah termasuk dloif menurut kalangan ulama. Walaupun hadits
dloif, hadits diatas bisa digunakan untuk memotivasi. Maka mendidik anak bisa
dikatakan lebih baik dari sedekah. Dalam artian dengan mendidik anak kita bisa
lebih meningkatkan sedekah. Karena pengertian pendidikan dan pembelajaran
sangat jauh beda. Pendidikan adalah suatu proses pengembangan diri meningkatkan
potensi diri. Akan tetapi dalam pembelajaran hanya mentransfer ilmu dan materi.
Maka cara mendidik yang baik adalah dengan cara memberikan sifat dibawah ini :
• Amanah
Amanah
adalah menyampaikan hak hak kepada orang yang memilikinya tanpa
mengulur-ulur waktu. Sikap amanah dalam dunia ilmu pengetahuan berarti
belajar dengan tekun dan rajin, sedangkan sikap amanah dalam
berinteraksi dengan sesama manusia adalah dengan menjaga rahasia-rahasia
mereka.
Sebelum
Rasulullah SAW menjadi nabi, masyarakat Jahiliyah yang hidup di sekitar
Rasulullah SAW selalu menjuluki beliau dengan kata-kata Al-Amin, “orang
yang terpercaya”. Itu karena para rasul memang memiliki sikap amanah,
begitu pula dengan hamba-hamba Allah yang shalih.
Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.”
Rasulullah
SAW bersabda, “Jadilah kalian orang yang amanah bagi orang orang yang
telah mempercayaimu, dan janganlah kalian mengkhianati orang yang
mengkhianatimu.” (HR Daraquthni).
• Ikhlas
Seorang
anak harus diajari untuk berbuat ikhlas, baik dalam melaksanakan
pekerjaannya maupun proses belajarnya. Semua itu harus mereka laksanakan
dengan ikhlas, demi mendapatkan ridha Allah SWT. Jangan sampai
perbuatan tersebut dilandaskan pada sifat munafik, riya’, atau hanya
mendapatkan pujian dari orang-orang.
• Sabar
Seorang
anak harus belajar bahwa kesabaran adalah mendapatkan sesuatu yang
tidak disenangi dengan jiwa yang lapang dan bukan dengan kemarahan atau
keluhan. Sikap sabar dapat termanifestasi melalui sikap, baik dalam
melaksanakan ibadah maupun muamalah, serta menjauhkan diri dari
perbuatan dosa dan maksiat.
Oleh karena itu seorang mualim yang sabar akan menerima hal buruk dan siksaan terhadap dirinya dengan sikap yang tetap sabar.
Komentar
Posting Komentar